Asus ZenFone 5 memiliki dimensi 148,2×72,8×10,3 mm dengan bobot yang cukup ringan, hanya 145 gram. Desain belakang yang melengkung membuatnya seolah-olah terlihat lebih ramping. ASUS ZenFone 5 datang dengan sistem operasi 4.3 Jelly Bean. Di Indonesia, khususnya di media sosial, pertanyaan terkait Zenfone dan juga permintaan untuk review smartphone Asus Zenfone sangat banyak. Beruntung, tak berapa lama setelah peluncurannya di Indonesia, Asus sudah mulai memasarkan Zenfone ke pasaran Indonesia. Nantinya, OS ini dapat ditingkatkan menjadi versi 4.4.2. Pada bagian depannya, Anda ditawarkan layar sentuh kapastif in-plane switching berukuran lima-inci dengan resolusi 1280×720 dan kepadatan pixel 294ppi. Smartphone ini dilindungi oleh lapisan Corning Gorilaa Glass 3 dan dikelilingi oleh bagian bezel berwarna hitam.
Di bagian bawahnya terdapat plat brushed aluminium dengan pola melingkar. Memang sederhana, namun tambahan unik ini memberikan kesan premium dalam desain yang diusungnya. Layarnya bukan hanya mampu menghasilkan gambar yang cerah, kaya warna dan tajam, bagian tersebut juga sangat responsif dengan haptic feedback yang terasa memuaskan di jari. Layar tersebut anti-gores, Anda bisa mengaksesnya bahkan walaupun sedang menggunakan sarung tangan dan dilengkapi dengan sensor cahaya dan proximity sebagai bagian dari fitur automatic brightness dan Smart Saving.
Saat tombol power ditekan, logo Asus lengkap dengan teks “powered by Android” dan logo Intel langsung disajikan. Seperti diketahui, Asus Zenfone 5 membenamkan system on chip (SoC) milik Intel Atom berarsitektur CloverTrail+.
Asus Zenfone 5 yang sudah beredar di Indonesia menggunakan prosesor Atom Z2560 yang punya 2 inti (core), dengan masing-masing mampu menangani 2 pekerjaan (thread) dalam satu waktu. Adapun prosesor tersebut bekerja pada kecepatan 1,6GHz di tiap intinya.
Sekadar informasi, thread adalah inti (core) virtual untuk memroses data. Artinya, 2 inti di prosesor Atom ini mirip seperti 4 inti di prosesor smartphone sekelas lainnya. Jangan heran jika hasil pengujian perangkat yang punya prosesor ini tak kalah atau bahkan lebih baik dibanding perangkat lain yang punya prosesor 4 inti.
Layar Zenfone 5 juga cukup menarik perhatian karena menggunakan layar IPS dan dilapis Gorilla Glass 3. Pelapis kuat ini ditujukan untuk menghindari layar dari goresan atau pecah akibat benturan ringan. Layar IPS sendiri membuat tampilan di layar bisa dilihat tanpa ada degradasi kualitas atau warna meski dilihat dari sudut yang sangat luas, hingga 178 derajat.
Layar In Plane Switching (IPS) kapasitif ini juga penampil warna yang baik. Zenfone 5 bisa menampilkan sampai 16 juta warna dan masih terlihat baik jika dilihat di bawah sinar matahari langsung. Dengan catatan, pengguna harus mengatur kecerahan ke tingkat maksimal agar tampilan mudah terlihat.
Dari sisi kepadatan dan ketajaman, layar beresolusi HD (720 x 1280) ini memiliki kepadatan piksel 294 piksel per inch (ppi), cukup baik jika digunakan untuk menonton video, melihat hasil foto sampai berselancar di internet.
Saat disentuh, layar pada Zenfone juga memiliki tingkat responsivitas yang tinggi yakni hanya 60ms (milidetik). Artinya, tidak ada jeda yang terasa saat Anda mengklik pada icon aplikasi atau melakukan swipe atau menggeser layar.
Response time 60ms ini akan menghadirkan pengalaman yang lebih baik saat menekan tombol untuk melakukan panggilan telepon ataupun saat mengetik pesan. Dan yang pasti, pengalaman pengguna pada aplikasi gaming juga lebih sempurna.
Selain responsif, layar ASUS Zenfone 5 juga mendukung fitur Glove Mode. Jika diaktifkan, layar tersebut akan menjadi sensitif bahkan meski jari pengguna terbungkus sarung tangan.
Asus juga menyiapkan skin ZenUI yang memudahkan penggunanya dalam mengakses app dan kustomisasi lain di dalam smartphone. Dengan menarik dashboard, Anda bisa langsung menuju daftar quick setting, setting umum, notifikasi hingga akses ke Smart Saving, Reading Mode, Miracast dan lain-lain. Pada Lockscreen, ASUS menempatkan beberapa informasi seperti penunjuk jam, tanggal, ramalan cuaca, nama operator, hingga pintasan aplikasi seperti telepon, pesan, dan kamera. Wallpaper pada Lockscreen juga dapat diubah seseuka hati. Untuk membuka kunci, Anda tinggal menempelkan jari ke layar dan menyapunya. Seketika akan terlihat animasi yang membuat bagian layar menjadi lebih gelap dan bagian yang Anda sentuh dengan jari tadi akan menyala. Efek ini terlihat seperti sorotan lampu senter.
Pada bagian Homescreen, ASUS menyediakan widget berupa jam digital berbentuk lingkaran yang unik dan trendi. Ada pula widget ramalan cuaca dan what’s next yang berfungsi untuk menunjukkan agenda-agenda yang terhubung dengan media sosial, seperti hari ulang tahun teman atau jadwal meeting dengan klien. Uniknya, pada halaman Homescreen ini, akan muncul pesan yang mengatakan bahwa Anda bisa menambahkan widget atau mengganti wallpaper ketika Anda mengosongkan halaman Homescreen tersebut. Anehnya, pesan ini tak bisa dihilangkan dan terasa mengganggu bila Anda memang tak ingin menampilkan pintasan aplikasi atau widget di Homescreen.
Ketika masuk ke halaman Menu, sebenarnya layout yang dimilikinya tak jauh berbeda dari UI bawaan Android 4.3. Namun, ASUS menggunakan ikon-ikon yang terlihat lebih menarik dengan jenis font yang ramping, menjadikannya terlihat muda dan modern. Ikon-ikon ini juga bisa dinikmati pada halaman Settings. Dengan ZenUI, responsivitas yang dihasilkan tergolong sempurna ketika Anda menggeser atau mengganti halaman Menu.
Yang tak kalah menarik dari ZenUI adalah tampilan notification center dan shortcut center. Dengan menyapu jari dari sisi kiri atas layar ke bawah layar, Anda akan dihadapkan dengan notifikasi, baik email, media sosial, dan lainnya. Jika menggeser jari dari sisi kanan atas layar ke bagian bawah akan memunculkan berbagai ikon shortcut, mulai dari tingkat kecerahan layar, flashlight, kamera, kalkulator, WiFi, Bluetooth, Miracast, dan lainnya. Beragam shortcut ini bisa Anda atur letak dan jumlahnya sesuai keinginan.
Jika Anda ingin menggunakannya dengan lebih simpel, ASUS juga menyematkan Easy Mode yang membuat UI terlihat jadi sangat minimalis. Mode ini juga cocok digunakan oleh pengguna pemula, seperti anak-anak maupun pengguna berusia lanjut.Selain membuat UI sendiri, ASUS juga menyertakan beberapa aplikasi dan fitur unggulan. Yang pertama adalah Reading Mode. Fitur ini dirancang untuk memaksimalkan keamanan mata ketika menatap layar dalam durasi lama, seperti saat membaca. Ketika mengaktifkan fitur ini, warna layar akan sedikit lebih menguning atau warm.
Tak ketinggalan AudioWizard untuk menyesuaikan karakteristik suara ketika Anda menggunakan untuk berbagai keperluan, seperti mendengar musik, menonton film, atau bermain game. Masih ada aplikasi lainnya yang menarik, yaitu SuperNote dan Splendid. SuperNote bisa digunakan untuk membuat coretan atau catatan dengan metode handwriting recognition. Ada banyak jenis alat tulis dengan beragam warna yang bisa digunakan untuk menulis dan menggambar. Anda juga bisa menyertakan gambar, audio, video, dan stiker ke dalamnya.
Sementara itu, aplikasi Splendid berfungsi untuk mengatur karakteristik layar. Banyak pengaturan yang disediakan, mulai dari temperatur, mode vivid, hue, dan saturasi. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan warna yang dihasilkan di layar.
Kamera Zenfone 5
Dengan mengeluarkan uang uang tidak terlalu besar, biasanya kita akan memaklumi jika kamera diusung dengan teknologi seadanya. Tapi jangan salah, Asus malah justru cukup fokus dalam meracik kemampuan yang satu ini. Untuk kamera belakang, perangkat ini memiliki sensor 8-megapixel dengan aperture F2.0 dan penerangan LED, juga didukung teknologi BSI (back-illuminated sensor), digital image stabilization, digital zoom dan geo-tagging.
Bukan hanya itu, Asus telah membubuhkan teknologi PixelMaster. Dengan mengkombinasi hardware, software dan desain optik, PixelMaster dimaksudkan untuk memberikan pengguna hasil foto berkualitas prima. Dengan begitu, tombol shutter juga merespon dengan cepat. Zenfone juga memiliki dual microphone (di bagian atas dan bawah) yang mampu berfungsi sebagai noice cancellation. Fitur ini akan sangat terasa manfaatnya saat Anda melakukan panggilan telepon dengan latar belakang suara yang bising.
Meski berada di kisaran harga 2 juta, kami harus angkat topi terhadap kemampuan kamera 8 megapiksel dengan sensor buatan Sony yang dimiliki Zenfone 5. Bukan cuma sistem fokus otomatis, resolusi 8 megapiksel dan lampu LED yang membuat kamera di smartphone ini keren, tapi juga dukungan aplikasi mumpuni yang memang disertakan ASUS untuk mereka yang suka fotografi. Saat membuka aplikasi kamera, ada menu di kiri bawah yang siap menampilkan 13 moda siap pakai yang terdiri dari Auto, Time Rewind, HDR, Panorama, Night, Low Light, Selfie, Miniature, Depth of Field, Beautification dan GIF Animation.
Untuk kemampuan video sendiri, ZenFone 5 mampu merekam video berkualitas 1080p. Smartphone ini juga dilengkapi dengan kamera video-chat di bagian depan dengan sensor dua-megapixel. Aplikasi kamera miliknya juga praktis dan intuitif, terdapat banyak pilihan mode instan dan kustomisasi yang lebih spesifik seperti ISO, white balance hingga exposure. Dua mode yang menjadi favorit saya adalah Low-light dan Time Rewind.
Power-house
Hardware yang dimiliki ZenFone 5 membuat banyak orang bingung. Biasanya konsumen membayar lebih mahal untuk mendapatkan jajaran perangkat keras seperti ini. ZenFone 5 ditenagai prosesor Intel Atom Z2560 berkecepatan 1,6GHz, GPU PowerVR SGX 544MP2, RAM sebesar 1GB dan memori internal yang cukup luas, 8GB. Anda diperkenankan untuk mengekspansi penyimpanan hingga 64GB dengan menggunakan Micro SD.
ZenFone 5 dapat disematkan dua buah kartu micro SIM GSM, dan mendukung konektivitas Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspot, Bluetooth 4.0 dan USB. ZenFone 5 dibekali baterai berkapasitas 2050mAh. Jika berkiblat dari Fonepad dan fitur Smart Saving-nya, seharusnya ZenFone 5 mewariskan daya tahan baterai sepupu tuanya itu. Tapi tetap saja Anda harus mengisinya tiap hari dengan pemakaian standar.
Kedua kartu ini bisa hidup (standby) bersamaan dan bisa terhubung ke jaringan 3G. Ini tentu kabar baik buat kamu yang memang punya dua nomor dan enggan membawa dua handset. Tapi yang perlu diperhatikan, jika mengaktifkan kedua kartu, tentu daya tahan baterai akan lebih terkuras.
Di Zenfone 5 ASUS membenamkan baterai Lithium Polymer 2110 mAh. Jika Anda hanya memakai satu slot SIM dan mengaktifkan data (3G) serta dipakai normal (telepon dan SMS) maka Zenfone 5 kira-kira bisa bertahan 10 hingga 12 jam. Waktu pakai ini bakal berkurang jadi 7 sampai 8 jam jika kedua slot SIM dipakai dan aktif menerima sinyal jaringan dan layar smartphone sering dihidupkan. Jika ingin hemat baterai, Anda bisa hanya mengaktifkan salah satu kartu
Dari pengalaman menggunakan Zenfone 5 dengan satu kartu SIM dan menjalankan beragam aplikasi seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan beberapa game yang didownload dari Google Play secara intensif, baterai terkuras habis dalam waktu 10 jam lebih.
Kapasitas baterai ini memang agak terlampau “ketat” untuk konfigurasi dua kartu SIM, apalagi jika data di keduanya aktif. Saran kami, jika ingin mendapat umur baterai yang lebih panjang, cobalah melakukan konfigurasi menggunakan fitur ASUS Power Saver untuk menghemat baterai. Dengan satu kartu aktif dan fitur Power Saver hidup, Zenfone 5 mempu bertahan hingga lebih dari 12 jam. Anda bisa melakukan konfigurasi Asus Power Saver untuk mendapatkan daya tahan baterai yang ideal
Untuk performa, Asus ZenFone 5 bisa dibilang dapat menjalankan aplikasi apapun dengan lancar berkat prosesor Atom yang dimilikinya. Tapi Anda harus ingat untuk selalu untuk menutup recent app untuk membebaskan sebagian kerja RAM.
Real Racing 3, Asphalt 8: Airborne dan Hungry Shark Evolution dapat berjalan mulus, dengan sedikit masalah: pemakaian game 3D yang intens dapat menyebabkan smartphone ini menjadi sangat panas. Masalah serupa muncul dalam Lenovo K900. Haruskah pengguna melakukan underclock agar smartphone tidak lagi menjadi panas? Setelah melakukan sedikit riset di internet, ada sebuah hal yang membuat saya bingung. Versi internasional ZenFone 5 ditenagai oleh prosesor Intel Atom Z2580 berkecepatan 2GHz, baterai 2110mAh dan RAM 2GB. Lalu mengapa varian yang masuk di pasar lokal medapatkan spek yang lebih kecil? Sebelum Anda berteori konsiprasi, mari kita pahami: CPU yang lebih cepat juga lebih cepat menghabiskan baterai.
Kinerja
Banyak orang penasaran dengan kinerja smartphone yang ramah kantong ini. Kebanyakan bertanya soal kinerja grafis saat bermain game. Nah, dari hasil uji menggunakan aplikasi NenaMark2, Quadrant Standard, Linpack, SmartBench 2012, Antutu dan 3D Mark, kinerja Zenfone 5 tercatat menyamai perangkat prosesor 4 inti non Intel ataupun smartphone yang dipasarkan di harga lebih mahal.
Spesifikasi Asus Zenfone 5
Berikut adalah spesifikasi komplit Asus Zenfone 5
Berat 145 g
CPU Intel® Atom™ Z2560 ( 1.6 GHz )
Memori 2 GB RAM
Storage 8GB eMMC Flash
5GB free lifetime ASUS WebStorage
Slot Memori Micro-SD card (hingga 64 GB)
Teknologi Konektivitas WLAN 802.11 b/g/n
Bluetooth V4.0+A2DP
Dual Micro SIM card **
Network Standard HSPA UL:5.76 Mbps /DL:42 Mbps
DC-HSPA+ UL:5.76 Mbps/DL:42 Mbps
Navigation GPS & GLONASS
Display 5inci, HD 1280×720, IPS dengan Capacitive touch panel
User Interface / UI •ASUS ZenUI with over 1000+software enhancements
(What’s Next, PC Link, Share Link, Quick Access, ASUS Splendid, dll)
Baterai 2110 mAh Lithium
Waktu Siaga 353 hours
Waktu Bicara 18.5 hours
Kamera Front 2 Mega-Pixel
Rear 8 Mega-Pixel, Auto Focus, F2.0 Aperture, PixelMaster
5 -element lens
Video Playback : MPEG4 up to 1080p
Video Recording : MPEG4 up to 1080p @30fps, 720p @ 30fps
Slot Audio 3.5mm
Audio MP3/3GP/AAC/AAC+
Browser Google Browser/Youtube Browser/WAP
Messaging SMS/MMS/IM/Email
E-Mail Google Mail/Exchange/POP3/IMAP4/SMTP
Sensor G-Sensor/E-Compass/Proximity/Motion Sensor/Hall Sensor
KESIMPULAN
Dari sekian pengujian dan pengalaman menggunakan perangkat ini, kami sangat merekomendasikan Asus Zenfone 5 untuk mereka yang ingin perangkat Android serba bisa dengan harga masuk akal. Kinerja baik dalam mengolah grafis ringan sampai sedang adalah kelebihan Zenfone 5, termasuk antarmuka (ZenUI) yang tetap bisa menampilkan gerakan yang halus meski ada banyak program yang sedang berjalan.
Kamera Zenfone 5 dengan segala fasilitas di softwarenya juga jadi nilai lebih, utamanya buat mereka pengabadi momen. Apalagi tersedia beragam efek dan fasilitas penyunting umum yang membuat kita tak perlu lagi memasang aplikasi terpisah. Satu lagi, Anda harus mencoba kehebatan teknologi Pixel Master utamanya saat memotret di ruang yang minim cahaya, tanpa flash. Satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah harga ‘nekat’ yang ditawarkan Asus untuk satu unit ZenFone 5. Smartphone ini hanya dibanderol Rp 2,1 juta. Itu artinya perangkat ini akan ‘mengacaukan’ pasar mainstream dan entry-level, terutama yang tadinya dipegang oleh brand-brand lokal. Siapa yang tidak mau hardware secanggih ini di harga yang ekonomis?
Tambahkan hal itu dengan brand Asus sendiri. Asus sudah berpengalaman sangat lama dalam bidang elektronik, namanya terpasang di berbagai produk laptop, PC hingga gaming. Kolaborasinya dengan Google di tahun 2012 menghasilkan tablet terbaik saat itu. Asus ZenFone 5 bisa dibilang adalah produk Taiwan pertama yang ditawarkan dengan jangkauan harga produk Negeri Tirai Bambu.
Asus ZenFone 5 tentu saja bukanlah smartphone terbaik yang pernah diciptakan. Tapi untuk Anda yang saat ini sedang mencari handset baru, ZenFone 5 adalah salah satu smartphone ‘price versus performance‘ terbaik yang ada di pasar lokal. Baca juga Review Teknologi Hybrid Sedan Toyota Camry dari Taufik Irawan